Sekejap Memiliki Ayam Hutan Hijau
Cerita punya cerita, kebetulan Saya tertarik untuk memiliki hewan peliharaan yang namanya Ayam Hutan Hijau. Hewan yang memiliki tingkat sensitifitas tinggi terhadap lingkungan ini tidak menyurutkan niat Saya untuk memilikinya. Alhasil, akhirnya kesamaian juga Saya miliki itu hewan.
Singkat cerita,
suatu sore Saya memboyong hewan yang memiliki nama latin Gallus Varius
(Phasianidae) ini dengan menggunakan karung bekas yang tentunya bersih lah… nah,
pas tiba di rumah, Saya keluarkan ayam hutan hijau dari
karung (tentunya diwarnai dengan pemberontakan dari ayam tersebut), lalu Saya masukkan ke sangkar burung yang lumayan agak besaran.
karung (tentunya diwarnai dengan pemberontakan dari ayam tersebut), lalu Saya masukkan ke sangkar burung yang lumayan agak besaran.
Untuk berjaga-jaga
supaya ayam hutan tersebut tidak kaget dan selalu berontak didalam sangkar
tersebut, Saya taruh kandang itu dibelakang rumah dengan tujuan untuk
menenangkan sejenak beban pikiran yang membelenggu ayam hutan baruku itu.
Pagi harinya,
Saya berniat ingin menengok momongan Saya dengan membawa beras merah
kesukaannya. Namun, begitu Saya buka pintu untuk masuk ke kandang umbaran yang
juga tempat menyimpan kandang berisi ayam hutan, itu ayam hutan ku langsung
nabrak-nabrak jeruji kandang. Dengan tanpa ada firasat apapun, Saya mendekati
kandangnya, lalu sambil berfikir untuk memindahkan ayam hutan idaman ku ke
kandang yang lebih besar.
Kisaran satu
menit kemudian, Saya mendapati tidak terdengar lagi adanya pemberontakan dari
ayam hutan itu. Pas Saya cek ke kandang, waw…. Bukan main dah.. ternyata ayam
hutan idamanku yang baru saja dibeli sorenya, eh dia malah memilih tinggal
dilingkungan lepas…
Saya baru
menyadari kepergian ayam hutan hijau idaman ku lepas setelah merenung sejenak “kok
ayam hutan ku gak ada ya..?” dan ternyata dia lepas melalui jeruji yang patah
atas pemberontakan yang ia lakukan.
Bukan main….
Saya langsung
keluar dari kandang umbaran, dan bertanya sama kakak Saya yang kebetulan sedang
berada diluar. “Kak, lihat ada yang terbang barusan gak?” Tanya Saya. “apa? Merpati?”
jawab kakak. “bukan Kak, itu ayam. Kemana dia terbang?” Tanya Saya lagi. “tuh
kearah sana” jawab Kakak lagi. Tanpa pikir panjang lagi, Saya langsung menggunakan
jurus kaki seribu untuk mengejar kearah ayam ku terbang.
Alhasil, Saya
mengikhlaskan atas terlepasnya ayam hutan hijau idaman yang sudah lama dinanti.
Ya mau gimana lagi? Ayam hutannya tidak terkejar dengan jurus teleportasinya. Dalam
sekejap saja sudah entah kemana… ternyata jurus langkah seribu yang Saya
gunakan, belum mampu untuk mengimbangi jurus-jurus yang dimiliki ayam hutan. Barusan
terlihat disemak belukar, tau-tau sudah nangkring diatas pohon, disamperin, eh
.. dia malah terbang lagi entah kemana…
Atas kejadian
itu, Saya mendapat pelajaran besar dan berharga. Untuk temen-temen yang ingin
memiliki ayam hutan, usahakan sediakan dulu untuk kandangnya, yang sekiranya
kokoh tapi tidak sampai melukai ayam hutan ketika dia berontak.
Ok deh… sampai
sini aja dulu ceritanya ya…
(Jangan ngetawain
ya… setelah baca tulisan ini…!)
(Padahal Saya
sendiri juga ingin ketawa tapi ada campuran sedihnya juga… gimana dong…???)
0 Response to "Sekejap Memiliki Ayam Hutan Hijau"
Post a Comment