Pola Perawatan Ayam Hutan Hijau Tangkapan Liar
Belajar dari penglaman, yang sebelumnya saya menulis tentang ayam hutan hijau yang lepas liar, dalam kesempatan kali ini penulis akan berbagi tips menjinakkan ayam hutan hasil tangkapan liar, Penulis sendiri sudah beberapa kali memelihara ayam hutan hasil tangkapan, yah... namanya juga ayam hutan, sesuai sifatnya yang liar maka ayam ini sulit untuk di jinakkan.
Yang akan Saya uraikan ini, merupakan informasi secara
umum yang bisa dilakuaka oleh ayam hutan mania dalam merawat dan menjinakkan
ayam hutan hasil tangkapan liar:
- Tempatkan ayam jauh dari
keramaian atau tempat yang jarang dilewati anggota keluarga. Ayam ini akan
meronta-ronta (berontak) bila melihat orang, jika kondisi ini di biarkan
maka ayam hutan akan rusak terutama pada bagian kepalanya.
- Tutup sangkar dengan kain. Hal
ini akan sangat membantu karena ayam tidak dapat melihat kita secara
langsung, hal ini sangat diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungannya
yang baru. Seiring dengan bertambahnya waktu , maka kain penutup bisa kita
buka sedikit demi sedikit, sampai akhirnya terbuka seluruh kain
penutupnya.
Catatan .
- Hal yang terpenting dalam tahapan
ini adalah bagai mana ayam hutan bisa bertahan hidup
- Berikan pakan kesukaannya.
a.
secara umum ayam hutan
suka Serangga seperti Jangkrik, kroto, ulat hongkong. jika memberi jangkrik
sebaiknya kaki jangkrik dibersihkan terlebih dahulu. dan ingat berikan porsi sedikit saja
(3-5) untuk pakan ini, karena jika serangga tidak habis dimakan maka akan
membusuk dan menjadi sumber penyakit.
b.
Berikan beras merah
atau jagung
c.
Jangan diberi minum.
hal ini dikarenakan ayam hutan sangat rentan terhadap pilek. Sebetulnya alasan
untuk tidak diberi minum karena perawatan ayam ini "masih serba
sulit". jika diberikan air minum biasanya cepat kotor karena ayam masih
bergerak liar kesana kemari, dengan kondisi kotor ini air dapat menajdi sumber
penyakit selain itu terkadang tempat minumnya lepas dan membuat suara gaduh,
hal ini bisa menambah stress ayam kita. Menurut pengalaman penulis ayam ini
bisa tahan tanpa minum sampai 2 bulan (serangga dan biji-bijian sudah
mengandung air).
- Jika waktu luang (minggu
misalnya), mandikan ayam hutan dengan semprotan air pada tubuh ayam hutan.
Biasanya ketika disemprot, ayam hutan akan ketakutan, tetapi hal ini biasa
saja. Selanjutnya setelah dimandikan, ayam hutan akan nyaman dan
akan menata bulu-bulunya.
- Setelah dismperot air, maka bersihkan
tempat pakan, berikan makan spesialnya/serangga dan beras merah.
- Mulai buka kain sampai separuh
bagian dan usahakan sangkar terkena sinar matahari langsung. Hal ini juga untuk
mengetahui perkembangan ayam hutan kita, apakah tingkat keliarannya
berkurang atau tidak. Lakukan ini setelah kurang lebih satu minggu masa
karantina.
Jika ayam sudah mulai beradaptasi dengan linkungan kita, hal ini
ditandai dengan ayam tidak sakit, dan pakan selalu habis, maka tahap selajutnya
adalah :
- Dekatkan dengan sesama ayam
hutan yang sudah jinak, akan lebih baik jika ayam hutan yang kita dekatkan
usianya lebih muda. ini akan melatih mental ayam karantina kita. biasanya
pada fase ini ayam hutan akan mengeluarkan suara pelan
"kek...kek..kek...” berulang-ulang. dari sini kita dapat mengetahui
mental ayam ini. kalo kita beruntung, dalam waktu 1-2 minggu ayam
ini jika kita dekatkan dengan sesame ayam hutan yang lebih muda akan
agrseif (ingin bertarung) tapi jika pada tahap ini ayam hutan karantina
belum ada reaksi seperti diatas, tenang saja, hal itu biasa.
- Jika sebelumnya tidak mempunyai
ayam hutan jinak, bisa kita dekatkan dengan bekisar betina, atau ayam
kampung. Yang perlu perhatikan bahwa sebaiknya ayam tersebut: 1. Jinak, lebih
muda, dan ukuran fisiknya lebih kecil dari ayam karantina kita.
- Jika di dapati ayam hutan kita
ketakutan segera pindahkan ayam penjinak tersebut, dan ciptakan suasana
nyaman kembali pada ayam karantina kita
- Metode pendekatan ayam jinak
bisa dilakukan secara bertahap. Artinya tidak langsung kita dekatkan, tapi
bisa kita perlihatkan dari jauh, dan semakin mendekat, dan akhirnya
betul-betul dekat.
Jika kondisi ayam karantina kita menunjukkan mental/perkembangan
yang baik, sesekali bisa kita pindakhkan kandang untuk kita dekatkan
dengan ayam-ayam yang sudah jinak,(ayam kampung) lebih disarankan ayam hutan
betina jinak atau ayam bekisar betina jinak. Hal yang perlu dilakukan adalah:
- Bersihkan tempat pakan dan beri
pakan kesukaannya (ini sangat penting untuk kenyamanan selanjutnya)
- Bawa sangkar dalam keadaan kain
tertutup rapat, dekatkan pada komunitas ayam kampung, atau ayam hutan
jinak kita
- setelah sampai, buka
separuh dulu kain penutupnya. Hal ini dikarenakan ayam akan beradaptasi
lagi dengan tempat yang baru, dan biasanya ayam akan terbiasa oleh
keberadaan ayam-ayam kita yang sudah jinak
- jika ayam tidak meronta dan
tidak menunjukkan gejala ketakutan, maka penutup bisa kita buka lebih
lebar lagi shingga bisa melihat ayam (kampung) jinak sekelilingmya.
Kata kunci pada tahap ini adalah ayam pemancing mental harus
betul-betul jinak
0 Response to "Pola Perawatan Ayam Hutan Hijau Tangkapan Liar"
Post a Comment