Cara Mengukur Kualitas Suara Burung Kontes
Pengukuran
kualitas suara pada setiap burung tidak sama. Karena masing-masing burung
mempunyai tipe suara yang berbeda. Meskipun demikian, dalam hal tertentu
kriteria penilaian (irama dan kualitas suara) dalam penjurian di arena kontes
diberlakukan sama. Pada tahap awal, kualitas suara diukur setelah burung
mengalami ganti bulu. Pengukuran kualitas suara berikutnya untuk mengetahui
kerajinan dan variasi suara yang mampu dikicaukannya. Pengukuran kualitas suara
burung didasarkan pada kemampuan burung mengicaukan suara-suara burung lain
yang bisa membuat kicauannya menjadi menarik. Kicauan menarik ini sering
disebut “senjata suara”, biasanya berupa crecetan, kekekan, atau suara turrrr
atau terrrr.
Kualitas suara burung dianggap baik jika senjata suara itu dikicaukannya dalam tempo cepat, tajam, dan sering dilakukan diantara variasi suara kicauannya.
Kualitas suara burung dianggap baik jika senjata suara itu dikicaukannya dalam tempo cepat, tajam, dan sering dilakukan diantara variasi suara kicauannya.
Biasanya
burung yang baru mengalami ganti bulu dua kali, masa rawatnya belum lebih dari
2 tahun. Biasanya kondisi fisiknya masih labil, adakalanya burung masih takut
berkicau dan kalaupun berkicau tidak mau melepaskan atau mengeluarkan segala
kemampuannya.
Tingkat kerajinan burung berkicau dapat diukur dengan frekuensinya atau jarak waktunya dari burung itu mau berkicau hingga kicauan berikutnya dan yang diharapkan jaraknya cukup dekat. Variasi kicauan yang baik, bukan hanya disebabkan oleh banyak suara yang dikicaukan, tetapi jarak satu variasi ke variasi lainnya harus rapat seperti tidak terputus.
Burung
berkicau yang baik minimal memiliki suara yang keras, tajam, dan sedapat
mungkin mempunyai senjata suara yang ditirukannya dari burung lain. Setidaknya
burung tersebut bisa mengicaukan suara burung yang agak aneh seperti
dicontohkan sebelumnya, tetapi burung ini juga mampu membuat suara tersebut
menjadi menarik pada saat dikicaukan. Dapat dibanggakan apabila burung yang
dipelihara sejak bakalan dapat mempunyai suara seperti itu. Hal ini bisa
diterapkan untuk burung murai batu, kacer, anis, cucak ijo, toet atau pentet,
branjangan, poksai hitam, hwa mei, dan pai ling.
Itulah cara mengukur kualitas suara burung berkicau untuk dipersiapkan pada arena kontes. Apabila temen-temen kurang puas dengan tulisan diatas, silahkan koreksi dan sampaikan melalui komentar yang positif...
pertamax..
ReplyDeletemakasih gan ...